Merdeka !!!
Mungkin dalam waktu seminggu ini kita selalu mendengar kata "merdeka" ini, entah di televisi, upacara sekolah maupun dalam berabagai kesempatan diaman pun dan kapan pun. Ya, merdeka. Suatu bentuk ungkapan kebebasan akan suatu tekanan (dalam hal ini penjajahan). Anak TK dan SD pasti tahu bahwa merdeka mempunyai arti bahwa kita telah terbebas dari penindasan penjajah kolonial yang sudah menjajah negeri ini sekian ratus tahun serta telah mengambil berbagai sumber kekayaan alam negeri ini.
Tetapi jika kata "merdeka" itu ditanyakan kepada orang dewasa, bisa jadi artinya bisa berbeda. Bisa jadi kata merdeka itu memiliki arti yang sangat mahal bagi kaum miskin yang selama ini tetap saja terjajah dengan kemiskinannya. Orang miskin akan mengatakan merdeka ketika ia mendapatkan uang untuk makan hari ini tetapi ketika uang itu habis maka masih relevankah arti kata "merdeka" itu baginya?
Seperti dua sisi mata uang. Ketika satu sisi mengandung arti merdeka maka disisi lain juga ada kata "tidak merdeka" (untuk menggantikan kata terjajah). Jika "merdeka" itu diibaratkan sebagai hak maka "tidak merdeka" bisa diartikan sebagai sebuah kewajiban. Ada harga yang harus dibayar untuk meraih kemerdekaan itu. Ada kewajiban yang harus dilakukan saat mendapatkan suatu hak. Kemerdekaan atau kebebasan bukanlah sebebas-bebasnya, tetapi ada batasan yang harus diakui menjadi ruang bagi kita untuk menghargai kebebasan orang lain. Penjajah yang telah memberikan kemerdekaan kepada suatu bangsa, kini haruslah menghargai kemerdekaan bangsa bekas jajahannya bahkan di era global ini harusnya sudah berdiri sejajar. Atau suatu negeri yang berjuang merebut kemerdekaannya atas usaha mereka sendiri juga kini harus mempunyai sikap yang menghargai, bukan menanamkan rasa dendam kepada negara bekas penjajahnya. Kemerdekaan atau kebebasan adalah menghormati kebebasan atau kemerdekaan orang lain.
Jika memang kita sudah merdeka, apakah kita juga memerdekakan orang lain? Maksudnya, jangan-jangan karena sudah merasa merdeka maka kita sebebas-bebasnya menyalurkannya tetapi tanpa melihat sekeliling kita. Mentang-mentang bisa beli mobil lantas memarkir mobil seenaknya (padahal sudah dibuatkan garis pembatas antar mobil satu dengan yang lain), mentang-mentang merasa lebih besar badannya terus menyerobot antran sajian prasmanan pada pesta pernikahan. Atau pertanyaan ini dikembalikan pada kita saja, sudahkah kita merasa merdeka saat orang lain menyerobot jalanan kita? saat orang mengancam atau membentak kita gara-gara hal sepele...
Jangan merasa sudah merdeka saat kita justru menyebabkan orang lain merasa tertindas, tertekan dengan sikap dan perbuatan kita sesehari. Kemerdekaan itu adalah hak setiap orang dan setiap orang mempunyai kewajiban untuk menghormati hak kemerdekaan orang lain juga.
Mari kita renungkan, arti kata "MERDEKA" ini berulang kali dalam sisa hidup kita.
Selasa, 19 Agustus 2008
Kamis, 14 Agustus 2008
Langganan:
Postingan (Atom)